Haiii semuanya :)
Dikarenakan tulisan aku yang berjudul "Kenapa Kuliah di Jurusan Sastra Rusia" cukup banyak yang baca dan banyak yang menghubungi aku secara personal via line buat menanyakan lebih dalam mengenai jurusan sasrus, jadilah aku kepikiran untuk nulis cerita singkat mengenai kunjungan aku untuk kedua kalinya ke Moscow pada Juni 2017 lalu. Sebenernya ini ceritanya udah ga fresh lagi sih, tapi yaudahlah yaa later's better than never hehe, soalnya ngumpulin mood buat nulis rada susah.
Okay, singkat cerita pada bulan November 2016 aku kembali bekerja sebagai Penerjemah Bahasa Rusia di sebuah perusahaan lokal di Jakarta. Kebetulan saat itu mereka sedang akan menjalin kerjasama dengan local company di Rusia. Maka dari itu, mereka membutuhkan jasa Translator yang mengerti bahasa Rusia untuk menerjemahkan korespondensi dan membantu pengurusan visa untuk keberangkatan para petinggi perusahaan yang secara reguler melakukan kunjungan kerja ke Rusia. Pada bulan Juni 2017, aku diminta untuk mendampingi tim yang akan berangkat ke Rusia dalam rangka visit sekaligus meeting yang akan dilaksanakan di kota Moscow. Pada keberangkatan sebelumnya, aku tidak ikut serta. Namun, saat itu, tim yang berangkat ke Rusia cukup mengalami kesulitan dalam komunikasi, seperti; driver, petugas hotel, pelayan restoran yang tidak bisa berbahasa Inggris, kesulitan dalam urusan check in di bandara dan lain sebagainya. Maka dari itu, pada kunjungan selanjutnya, aku diminta untuk ikut serta berangkat ke Rusia agar mempermudah komunikasi tim selama berada di Moscow.
Musim panas rasa musim dingin
Saat itu, kami mendarat di bandara Domodedovo pada tanggal 15 Juni 2017, seharusnya saat itu merupakan musim panas di Rusia, namun sayangnya cuaca sedang tidak bersahabat, hujan seharian dan suhu di Moscow sendiri berkisar antara 10-15 derjat. Jadilah dress dan blazer tipis yang aku pakai saat itu sama sekali gak berasa buat menghangatkan badan hehehe. Hari pertama sampai di Moscow, kurang lebih kegiatan aku cuma nemenin ibu-ibu para istri bos jalan-jalan di sekitar Red Square. Dari hotel ke Red Square kami menggunakan taxi lokal, dan akhirnya aku kembali dapat menggunakan bahasa Rusia yang kurang lebih sudah 3 tahun tidak digunakan. Supir yang mengantarkan kami saat itu bernama Abdullah, dia merupakan imigran asal salah satu negara ex Uni Soviet (either Kazakhstan or Uzbekistan, maapin lupa :" ), selama dalam perjalanan, aku dan Abdullah ngobrol cukup lama, dan lucunya adalah ketika aku meminta dia menebak dari mana kami berasal, dia langsung menjawab "Indonesia", alasannya karna secara fisik di matanya kami terlihat cukup berbeda dari orang Tiongkok atau Mongolia :). Perjalanan dari Hotel ke Red Square hanya memakan waktu kurang lebih 20 menit. Namun sayang, saat itu, kota Moscow tidak henti-hentinya diguyur hujan. Karna kehujanan, kami spontan menaiki bus wisata berwarna merah (Hop On Hop Off Moscow) yang rutenya hanya muter-muter seputar Red Square Moscow saja. Tiket untuk menaiki bus ini terhitung cukup mahal, aku lupa persisnya berapa, yang jelas tahun 2014 ketika aku dan teman-teman sedang berada di area Red Square, kami mengurungkan niat untuk menaiki bus ini karna harga tiketnya cukup mahal untuk kantong mahasiswa lol. Singkat cerita, hari pertama hanya kami habiskan untuk nongs lucu di dalam GUM Department Store saja.
Penampakan dari dalam Hop On Hop Off Moscow
GUM Department Store merupakan salah satu Department Store terluas dan termewah dengan design klasik yang terletak di area Red Square.
Hari kedua di Moscow, pada pagi hari sebelum memulai aktivitas bersama orang kantor, aku menyempatkan untuk bertemu dengan adik kelas di UI yang kebetulan sedang menjalani program pertukaran pelajar di Moscow State University, walaupun pertemuan kami sangatlah singkat, namun setidaknya aku kembali merasakan naik Metro (Subway) di Rusia, jalan kaki di pedestrian walk kota Moscow yang bersih, aaaaaakkk rasanya seneng bangetttt, setelah 3 tahun memendam kerinduan, akhirnya kesampaian lagi dengerin orang-orang ngomong bahasa Rusia secara langsung :) Setelah bertemu dengan junior dan menyempatkan untuk membeli oleh-oleh khas Rusia, aku kembali ke hotel, dan ternyata siang itu urusan bos dan partner Rusia sudah kelar, ohiya awalnya aku diminta untuk mendampingi bos saat meeting dengan bule Rusia, namun dikarenakan bulenya jago bahasa Inggris, so, aku tidak dibutuhkan saat itu :). Pada ssiang hari di hari kedua, kami semua makan siang di sebuah restoran yang bernama Pushkin, restorannya sangat bagus dan memiliki design yang cukup klasik. Setelah makan siang, kami berniat untuk mengunjungi Mall, namun sayang, dikarenakan cuaca yang masih tidak bersahabat, dan jalanan di Moscow yang sangat macet dikarenakan konstruksi jalanan dalam persiapan World Cup 2018, terpaksa kami kembali ke hotel dan beristirahat saja.
Hari ketiga, saatnya kami kembali ke Indonesia haha. Yhaaa, singkat memang, namanya juga Business Trip. Sebenernya meeting para bos hanya satu hari yaitu pada hari pertama, dan hari kedua jadwalnya kami kembali pulang. Tapi dikarenakan pada hari kedua ada urusan yang belum kelar, jadilah tiket pulang di-reschedule dan kami extend untuk tinggal satu hari lagi di Moscow. Kami meninggalkan hotel pada tanggal 17 Juni 2017 pukul 11.00 siang dikarenakan flight kami dijadwalkan pukul 15.00 sore. Saat pulang, kami menggunakan Singapore Airlines, sehingga durasi perjalanan cukup terasa lama, karena transitnya di Singapore.
Well, sebagai penutup. Kesan yang aku rasakan setelah kunjungan kedua kalinya ke Rusia adalah senang dan capek haha, senang karna bisa bernostalgia kembali dan melepas semua kerinduan sama Moscow, capek karna hanya berkesempatan untuk menghabiskan waktu dua hari saja di Moscow, dan jujur perjalanan PP dalam waktu yang berdekatan cukup membuat badan hayati lelah :). Tapi terlepas dari apapun itu, aku sangat bahagia bisa kembali ke Moscow, dan semoga bisa berkesempatan mengunjungi negara Beruang Merah lagi di masa yang akan datang, tadinya sih berharap tahun ini, sekalian nonton World Cup, tapi apa daya pundi-pundi keuangan belum memungkinkan lol. Hopefully soon bisa kembali kesana, Amin :)
Musim panas rasa musim dingin
Saat itu, kami mendarat di bandara Domodedovo pada tanggal 15 Juni 2017, seharusnya saat itu merupakan musim panas di Rusia, namun sayangnya cuaca sedang tidak bersahabat, hujan seharian dan suhu di Moscow sendiri berkisar antara 10-15 derjat. Jadilah dress dan blazer tipis yang aku pakai saat itu sama sekali gak berasa buat menghangatkan badan hehehe. Hari pertama sampai di Moscow, kurang lebih kegiatan aku cuma nemenin ibu-ibu para istri bos jalan-jalan di sekitar Red Square. Dari hotel ke Red Square kami menggunakan taxi lokal, dan akhirnya aku kembali dapat menggunakan bahasa Rusia yang kurang lebih sudah 3 tahun tidak digunakan. Supir yang mengantarkan kami saat itu bernama Abdullah, dia merupakan imigran asal salah satu negara ex Uni Soviet (either Kazakhstan or Uzbekistan, maapin lupa :" ), selama dalam perjalanan, aku dan Abdullah ngobrol cukup lama, dan lucunya adalah ketika aku meminta dia menebak dari mana kami berasal, dia langsung menjawab "Indonesia", alasannya karna secara fisik di matanya kami terlihat cukup berbeda dari orang Tiongkok atau Mongolia :). Perjalanan dari Hotel ke Red Square hanya memakan waktu kurang lebih 20 menit. Namun sayang, saat itu, kota Moscow tidak henti-hentinya diguyur hujan. Karna kehujanan, kami spontan menaiki bus wisata berwarna merah (Hop On Hop Off Moscow) yang rutenya hanya muter-muter seputar Red Square Moscow saja. Tiket untuk menaiki bus ini terhitung cukup mahal, aku lupa persisnya berapa, yang jelas tahun 2014 ketika aku dan teman-teman sedang berada di area Red Square, kami mengurungkan niat untuk menaiki bus ini karna harga tiketnya cukup mahal untuk kantong mahasiswa lol. Singkat cerita, hari pertama hanya kami habiskan untuk nongs lucu di dalam GUM Department Store saja.
Hari kedua di Moscow, pada pagi hari sebelum memulai aktivitas bersama orang kantor, aku menyempatkan untuk bertemu dengan adik kelas di UI yang kebetulan sedang menjalani program pertukaran pelajar di Moscow State University, walaupun pertemuan kami sangatlah singkat, namun setidaknya aku kembali merasakan naik Metro (Subway) di Rusia, jalan kaki di pedestrian walk kota Moscow yang bersih, aaaaaakkk rasanya seneng bangetttt, setelah 3 tahun memendam kerinduan, akhirnya kesampaian lagi dengerin orang-orang ngomong bahasa Rusia secara langsung :) Setelah bertemu dengan junior dan menyempatkan untuk membeli oleh-oleh khas Rusia, aku kembali ke hotel, dan ternyata siang itu urusan bos dan partner Rusia sudah kelar, ohiya awalnya aku diminta untuk mendampingi bos saat meeting dengan bule Rusia, namun dikarenakan bulenya jago bahasa Inggris, so, aku tidak dibutuhkan saat itu :). Pada ssiang hari di hari kedua, kami semua makan siang di sebuah restoran yang bernama Pushkin, restorannya sangat bagus dan memiliki design yang cukup klasik. Setelah makan siang, kami berniat untuk mengunjungi Mall, namun sayang, dikarenakan cuaca yang masih tidak bersahabat, dan jalanan di Moscow yang sangat macet dikarenakan konstruksi jalanan dalam persiapan World Cup 2018, terpaksa kami kembali ke hotel dan beristirahat saja.
Hari ketiga, saatnya kami kembali ke Indonesia haha. Yhaaa, singkat memang, namanya juga Business Trip. Sebenernya meeting para bos hanya satu hari yaitu pada hari pertama, dan hari kedua jadwalnya kami kembali pulang. Tapi dikarenakan pada hari kedua ada urusan yang belum kelar, jadilah tiket pulang di-reschedule dan kami extend untuk tinggal satu hari lagi di Moscow. Kami meninggalkan hotel pada tanggal 17 Juni 2017 pukul 11.00 siang dikarenakan flight kami dijadwalkan pukul 15.00 sore. Saat pulang, kami menggunakan Singapore Airlines, sehingga durasi perjalanan cukup terasa lama, karena transitnya di Singapore.
Well, sebagai penutup. Kesan yang aku rasakan setelah kunjungan kedua kalinya ke Rusia adalah senang dan capek haha, senang karna bisa bernostalgia kembali dan melepas semua kerinduan sama Moscow, capek karna hanya berkesempatan untuk menghabiskan waktu dua hari saja di Moscow, dan jujur perjalanan PP dalam waktu yang berdekatan cukup membuat badan hayati lelah :). Tapi terlepas dari apapun itu, aku sangat bahagia bisa kembali ke Moscow, dan semoga bisa berkesempatan mengunjungi negara Beruang Merah lagi di masa yang akan datang, tadinya sih berharap tahun ini, sekalian nonton World Cup, tapi apa daya pundi-pundi keuangan belum memungkinkan lol. Hopefully soon bisa kembali kesana, Amin :)
Komentar
Posting Komentar